Berbeda dengan kepercayaan banyak orang, naik turunnya hubungan romantisme ternyata lebih memiliki efek lebih besar pada kesehatan mental pria dari pada wanita. Hal ini adalah hasil penelitian baru oleh Robin Simon, seorang profesor Universitas Wake Forest sosiologi dikutip dari Science Daily (14/6/10).
Penelitian ini menyoroti hubungan romantis (pacaran) dan kesejahteraan emosional antara pria dan wanita. Uniknya, penelitian ini menemukan bahwa pria lebih reaktif terhadap kualitas hubungan dibandingkan wanita.
Itu berarti tekanan dan gejolak dalam sebuah hubungan lebih erat pada pria daripada wanita. Para peneliti juga menemukan bahwa pria mendapatkan manfaat emosional yang lebih besar dari aspek-aspek positif dari sebuah hubungan yang tengah dijalani.
Bagi pria, pasangan mereka adalah sumber utama bagi kedekatan dalam sebuah hubungan. Berbeda dengan wanita yang lebih cenderung memiliki hubungan dekat dengan keluarga, saudara dan teman-teman. Hal ini juga berkaitan dengan identitas pria itu dan perasaan harga diri mereka.
Simon juga menjelaskan bagaimana pria dan wanita mengungkapkan tekanan emosional dengan cara yang berbeda. Perempuan mengungkapkan gangguan emosi dengan depresi, sedangkan pria mengekspresikan stres emosional dengan masalah substansi.
Pria lebih dipengaruhi oleh kualitas emosional dari hubungan mereka saat ini, sedangkan perempuan lebih emosional dalam kejelasan hubungan mereka. Jadi, perempuan lebih mungkin mengalami depresi ketika hubungan berakhir.