Syair Berdarah Arya Dwipangga
***
Jangan ada suara kalau syairku sedang bicara
Karena suaraku ingin memutar balik cakra dunia
Karena suaraku ingin memutar balik cakra dunia
Kecuali ketidak abadian itu sendiri
Padahal duka hidupku abadi
Luka hatiku abadi
Pagi mengusir malam
Siang menghardik embun
Dan malam menelan matahari juga abadi
Dari waktu ke waktu
Sampai ratusan abad sejak alam mayapada
Digelar para dewa
Dendamku pada kamandanu juga abadi
Begitu juga dendamku pada nasib juga abadi
oooh…
Akan kutebar gelembung dendam rahwana
Menyebar keseluruh mayapada
Menutup kayangan di puncak Mahameru